Selasa, 23 Oktober 2018

Geographic Information System - Model Database (basis data)

postingan terakhir menjelang UTS~
kali ini mengenai Model Basis Data yang ada di dalam GIS atau Sistem Informasi Geografis
yuk langsung simak dibawah ini



Basis Data Sistem Informasi Geografi


Basis data menurut Aronoff (1989) adalah suatu kumpulan informasi tentang sesuatu yang disimpan di dalam memori komputer yang berasal dari kumpulan data spasial dan data non spasial yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Basis data bertujuan menyediakan informasi dengan data yang terdiri dari kumpulan data yang saling berkaitan satu sama lain.

Dalam sistem informasi geografis, data dikelompokkan dalam dua bagian yaitu data spasial atau grafis yang diperoleh dari hasil digitasi peta dan data non spasial atau atribut yang menerangkan data spasialnya. Perpaduan antara data spasial dan data non spasial ini disebut basis data. Dengan komputer untuk penanganan data tersebut akan memudahkan serta meningkatkan fungsi dari basis data tersebut, hal ini disebabkan bentuk datanya dalam format digital.

Konsep basis data merupakan kekuatan utama SIG yang membedakan dengan sistem pemetaan komputer lainnya yang hanya mampu memproduksi output grafis yang baik. SIG mengorganisasi data geografis dalam suatu basis data.

Basis data SIG menghubungkan data spasial dan informasi geografis tentang suatu feature tertentu pada peta. Informasi geografis ini merupakan data sematis (atribut) yang mendiskripsikan lebih jauh kenampakan feature yang sebenarnya. Konsep hubungan data spasial dan data atribut dalam SIG merupakan implementasi dari model data relasional.

Pada model data relasional, setiap data tersimpan sebagai record (kumpulan nilai yang berdiri sendiri dalam bentuk rekaman sederhana) yang disebut tuple. Semua tuple dikumpulkan bersama dalam suatu tabel dua dimensi dan masing-masing tabel selalu disimpan dalam berkas tabel terpisah. Meskipun demikian tabel-tabel tersebut dapat dihubungkan dengan menggunakan suatu medan umum.


Pengertian Model Data Relasional
Model Relasional merupakan model data yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang sederhana dibandingkan dengan model jaringan/network atau model hirarki. Bentuk yang sederhana ini membuat pekerjaan seorang programmer menjadi lebih mudah, yaitu dalam melakukan berbagai operasi data (query, insert, update, delete, dan lainnya).
Model Data Relasional adalah model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri dari baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data.


Model Basis Data Relasional dan SIG
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinat-koordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.


Model Data Hybrid

Langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.


Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.


Model Data Terintegrasi

Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.

Aspek lain didalam penanganan basis data spasial yang bervolume besar adalah kebutuhan mengenai konversi informasi koordinat dua dimensi menjadi kunci-kunci spasial satu dimensi yang dapat disimpan sebagai kolom-kolom (fields) tael basis data (sebagai contoh sejumlah nilai koordinat pada tabel garis dapat dijadikan sebagai satu string panjang di dalam satu kolom (field) koordinat). Kemudian kunci-kunci ini dapat diindekskan untuk mempercepat pemanggilan elemen-elemen peta yang bersangkutan.


Reference:

Geographic Information System - Model Data

postingan kali ini adalah tentang Model Data di Sistem Informasi Geografis, simak dibawah ya!


Secara umum, untuk merepresentasikan dunia nyata, GIS menggunakan dua jenis model data yakni model data raster dan model data vektor. Keduanya masing-masing memiliki sifat, kecenderungan, kelemahan dan kelebihan sendiri. Tidak ada satupun model data yang dapat memenuhi semua kebutuhan representasi dan analisis data spasial secara sempurna.


Kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling dikonversikan satu sama lain. Kadangkala suatu perangkat GIS akan lebih baik jika menggunakan model data vektor dan kadang-kadang justru sebaliknya. Oleh karena itu, pengguna harus jeli mengidentifikasi model mana yang tepat sesuai kebutuhan. Pengguna dituntut untuk mengenal betul ciri khas masing-masing model data ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

.

MODEL DATA RASTER

Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (Prahasta, 2001:140). Grid tersebut berbentuk kotak berwarna tertentu sesuai dengan nilai yang dimilikinya dalam matriks. Jadi data raster tersebut dibentuk oleh kumpulan kotak-kotak (grid) berwarna tersebut. Satu kotak/grid atau sel ini memiliki atribut tersendiri termasuk koordinatnya yang unik.

Tingkat akurasi model data raster disebut resolusi. Resolusi merupakan ukuran piksel (sel grid) dari data raster. Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukuran (atau luas) permukaan bumi yang direpresentasikan setiap pikselnya. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap pikselnya, maka semakin tinggi resolusi spasialnya.

Data raster umumnya digunakan untuk menampilkan data mentah (raw data) seperti peta dasar digitasi (biasanya hasil scanning), citra satelit, foto udara, dan sebagainya. Data mentah inilah yang dijadikan input spasial dasar dalam GIS. Data ini harus menjalani proses digitasi terlebih dahulu menjadi model data vektor agar bisa dianalisis lebih lanjut menggunakan tools GIS. Selain berfungsi sebagai data mentah, model data raster juga sangat berguna dalam menampilkan data kontinyu (non diskrit) seperti data temperatur, ketinggian/elevasi, tekanan, dan sebagainya.

.

MODEL DATA VEKTOR

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik (points), garis-garis (lines) atau kurva (arc), atau luasan (polygons), beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001: 151). Pada umumnya, data GIS disajikan dalam bentuk vektor. Dalam model data vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik yang dihubungkan. Sedangkan, luasan atau poligon juga disimpan sebagai sekumpulan titik-titik, dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama (poligon tertutup sempurna).

Representasi vektor dari suatu objek merupakan suatu usaha dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Oleh karena itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu(tidak dikuantisasi sebagaimana pada model data raster) yang memungkinkan semua posisi, panjang, dan dimensi didefinisikan dengan presisi. Maka tidak heran proses analisis GIS lebih banyak menggunakan model data vektor ketimbang model data raster.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, data vektor terbentuk dari tiga jenis geometri yakni titik (point), garis (line), dan area (polygon). Oleh karena itu, objek-objek di permukaan bumi perlu divisualisasikan dalam ketiga geometri tersebut agar bisa diproses dengan GIS. Contoh visualisasi dunia nyata menjadi elemen gambar ketiga geometri tersebut antara lain landmark dan fasilitas sebagai titik, jalan dan sungai sebagai garis, dan daerah administrasi tertentu sebagai area. Berikut ini penjelasan lebih dalam mengenai ketiga entitas geometri tersebut.


  • Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi lain. Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut. Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).

  • Garis (line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik (vertex­) disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu entitas polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang sering direpresentasikan sebagai polyline antara lain jalan, sungai, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, dan sebagainya.

  • Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon, metode-metode representasi dan pemanipulasian entity ini banyak mendapat perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya


Reference : 

Geographic Information System - Basic

postingan sebelumnya membahas tentang perkenalan pada SIG sekarang akan membahas tentang komponen pada SIG dan proyeksi peta, langsung saja mari kita baca.





Sebagai suatu sistem, SIG Tentunya dibentuk oleh sejumlah komponen yang saling terkait di dalamnya. Komponen SIG terdiri atas pelaksana, perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, dan data. Secara global kelima komponen tersebut dapat disederhanakan menjadi tiga komponen utama yang lebih kompak yaitu : data, sistem komputer (perangkat keras dan perangkat lunak), dan manusia (pelaksana)



Data
Data dan informasi geografis (data spasial) adalah data dan informasi mengenai objek-objek geografis yang dapat diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan titik koordinat-koordinatnya. Data dan informasi tersebut dapat dimasukkan secara langsung dengan cara mengimpor atau mengambil dari perangkat lunak SIG, melalui digitasi peta, dan memasukkan data atribut berupa table-tabel. Data dan informasi spasial terdiri atas :

  • data grafis, yaitu data dalam bentuk gambar atau peta dalam komputer. Data tersebut, apabila dilhat dari strukturnya dapat berupa data vector maupun data raster. Data Vektor adalah data dalam bentuk titik, garis, dan polygon pada peta yang terikat oleh koordinat (x, y). Pemasukkan datanya dapat dilakukan dengan menggunakan digitizer, keyboard, dan mouse. Data raster adalah data dalam bentuk baris dan kolom (grid atau sel). Gambar atau peta yang terbentuk terdiri atas sel-sel. Ukuran terkecil dari sel-sel tersebut dikenal dengan istila pixel (Picture element). Misalnya, citra satelit merupakan data yang dimasukkan pada komputer dalam bentuk data raster.
  • data atribut atau disebut juga data tabular adalah data yang dinyatakan dalam bentuk teks atau angka. Misalnya, nama jalan, nama sungai, nama gunung, nomor rumah, panjang dan lebar sungai, dan lain-lain.



Sistem komputer
Seperangkat komputer yang diperlukan untuk SIG garis besarnya terdiri atas perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).


Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya) terdiri atas :
  • CPU (Central Processor Unit) Perangkat ini merupakan bagian dari sistem komputer yang bertindak sebagai tempat untuk pemrosesan. Pada umumnya CPU dapat direspresentasikan leh suatu Chip Microprocessor. CPU yang dibutukan sangat bervariasi dari yang sederhana sampai yang canggih. Untuk perangkat lunak SIG yang cukup kecil dapat dijalankan minimal pada PC AT 286. Tetapi untuk SIG yang besar volume datanya dengan menggunakan fasilitas jaringan komputer (network), dan berbasiskan web, maka diperukan workstation dengan CPU server yang memiliki processor berkemampuan tinggi serta seperti keluarga intel Pentium II, III, atau IV, bahkan kalau perlu processor ganda.


  • RAM Perangkat ini digunakan oleh cpu untuk menyimpan data sementara. Kebutuhan mengenai RAM juga sangat bervariasi. Untuk perangkat lunak SIG yang kecil hanya diperlukan RAM 4 Mb sampai 8 Mb. Untuk SIG yang besar menggunakan jaringan local (intranet) dan internet (Web), maka diperlukan RAM yang besar dengan sistem operasi pendukungnya minimal window NT 4.0 RAM yang direkomendasikan 128 Mb.


  • Storage Perangkat ini merupakan tempat penyimpanan data secara permanen atau semi permanen. Dibandingkan dengan RAM, akses pada storage ini agal lambat. Yang dimaksud dengan Storage diantaranya hardisk, disket, CD-ROM, pita magnetis, dan USB Mobile Disk. Kebutuhan Storage sangat bervariasi, untuk SIG yang kecil hanya memerlukan storage di bawah 5 Mb.. Sementara untuk SIG yang besar memerlukan storage dengan kapasitas 1 sampai 60 GB.


  • Input device Perangkat ini merupakan peralatan yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam program SIG yang termasuk perangkat ini ialah keybord, mouse, digitizer, scanner, dan kamera digital.


  • Output Device Perangkat ini merupakan peralatan yang digunakan untuk menampilkan data dan informasi SIG. Yang termasuk perangkat ini ialah layar monitor, printer, dan plotter.


  • PERALATAN LAINNYA Perangkat ini merupakan bagian dari SiG yang belum disebutkan tetapi diperlukan terutama untuk SIG Yang besar,seperti : kabel jaringan, modem, ISP, Router, Ethernet card, clients, dan server.


Perangkat lunak (Software) Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Perangkat Lunak dalam SIG Terdiri atas:

  • Sistem operasi, Terdiri atas program-program yang berfungsi mengatur semua sumber daya dan tata kerja komputer. Sistem operasi juga menyediakan fasilitas-fasilitas dasar yang digunakan program aplikasi untuk menggunakan perangkat keras yang terpasasng dalam komputer, pengendalian komunikasi, pengolahan perintah-perintah, manajemen data dan file, dan lain-lain. Contoh sistem operasi ialah Microsoft Windows, Linux, Unix, macintosh.
  • Software aplikasi yang digunkan dalam SIG Seperti ARC/info, Arcview, MapInfo, Idrisi, Erdas, Autocard fot GIS, ErMapper, Ilwis, dan lain-lain
  • Sistem Utilitas dan program pendukung seperti bahasa pemrograman.



Manusia (Pelaksana)
Manusia dalam hal ini merupakan brainware, yaitu kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun manusia merupakan objek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi yang mutakhir. Selain itu, diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolalan dengan pemanfaat SIG agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat.
Pernan manusia dalam SIG juga ada yang mengkategorikan sebagai pengguna (user). Fungsi pengguna ilah untuk memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diiginkan dan merencanakan aplikasi.





Proyeksi adalah cara penggambaran garis-garis meridian dan paralel dari globe ke dalam bidang datar. Contoh sederhana pembuatan peta dengan menggunakan proyeksi adalah seperti pada waktu kita mengelupas buah jeruk, kemudian kulit jeruk tersebut kita lembarkan. Perhatikan gambar di bawah ini!

Penggambaran peta melalui proyeksi






Di dalam melakukan kegiatan proyeksi peta, ada beberapa hal yang tidak boleh terabaikan, yaitu:
peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.
peta harus equidistan, yaitu peta harus mempunyai jarak-jarak yang sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.
peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta harus dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi.



Jenis-Jenis Proyeksi PetaTerdapat beberapa jenis proyeksi yang digunakan untuk menggambar peta, yaitu sebagai berikut:

Proyeksi Azimutal/ Proyeksi Zenital
Proyeksi zenital ini bidang proyeksinya berupa bidang datar. Proyeksi zenital ini sesuai digunakan untuk memetakan daerah kutub, namun akan mengalami penyimpangan yang besar jika digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada di sekitar khatulistiwa.

Penggambaran peta melalui proyeksi azimutal.


Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut ini bidang proyeksinya berupa kerucut. Proyeksi seperti ini sesuai digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada pada lintang tengah seperti pada negara-negara di Eropa.

Penggambaran peta melalui proyeksi kerucut.

Proyeksi Silinder
Proyeksi silinder ini bidang proyeksinya berupa silinder. Proyeksi seperti ini sangat baik untuk memetakan daerah yang berada di daerah khatulistiwa, dan tidak sesuai digunakan untuk memetakan daerah yang berada di sekitar kutub.

Penggambaran peta melalui proyeksi silinder.




Reference:





Rabu, 10 Oktober 2018

Geographic Information System - Intro

hey look!! who is back?? lol
long time no see~
blog usang ini akhirnya aktif kembali. selama 1 semester kedepan blog ini akan membahas seputar GIS, apa itu GIS?
oke mari kita simak tulisan dibawah ini!






Sistem Informasi Geografis
(bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) 

adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah(wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.


Sejarah

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

Komponen GIS

Hardware
  • Input Data (Mouse,Digitizer,Scanner)
  • Olah Data (Harddisk,Prosesor, RAM)
  • Output Data (Plotter,Printer,Screening)
Software
  • Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
  • DBMS (DataBase Management System)
  • Alat untuk menganalisa Data
  • Alat untuk menampilkan Data dan hasil Analisa
Data
  • Data Spatial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.


  • Data non-Spatial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG

Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.


Berikut beberapa contoh aplikasi Sistem Informasi Geografi


Google Earth
Google earth merupakan sebuah aplikasi virtual globe yang aslinya disebut dengan Earth Viewer (pemetaan bumi) dan dibuat oleh KeyHole, Inc aplikasi ini merupakan pengolahan citra digital dari hasil pemantauan satelit. Pada tahun 2004 Google membeli aplikasi ini dari KeyHole, Inc untuk diterapkan dalam aplikasi berbasis web. Google memasukan semua data gambar pemetaan bumi yang diperoleh dari satelit untuk kemudian dapat diakses melalui web secara online.



Google Earth



Resolusi gambar sudah cukup tinggi untuk menampilkan gambar seluruh kota, bahkan dapat dengan jelas menunjukan objek seperti gedung, rumah dan jalan lengkap secara detail bahkan lengkap dengan warna. Tingkat resolusi gambar yang tersedia berdasarkan keinginan pengguna, tetapi pada umumnya daratan dapat ditampilkan dengan tingkat resolusi yang sangat tinggi sampai 15 meter. Seperti pada contohnya Las Vegas, Nevada, dan Cambridge, Massachusetts sampai tingkat resolusi tinggi sampai 15 cm (6 inchi). Google Earth menyediakan fitur untuk mencari alamat (hanya untuk beberapa negara), pengguna hanya perlu memasukan koordinat atau menggunakan mouse untuk membuka suatu lokasi.

Google juga memiliki model digital dari lapisan muka bumi yang dikumpulkan oleh radar NASA, sehingga kita bisa melihat gambar dari Grand Canyon atau Gunung Everest dalam format 3 dimensi. Tidak seperti peta biasa yang berbentuk 2 dimensi.

Sebagai tambahan pada November 2006 google menambahkan banyak fitur dan semakin banyak pula kota dan negara yang dapat kita lihat melalui Google Earth, seperti contohnya kota Las Vegas, Honolulu, New York, Washington dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat yang bisa dilihat dengan jelas sampai ke garis pantai.


GRASS (Geographic Resources Analysis Support System)
GRASS merupakan aplikasi gratis dengan menggunakan raster atau vektor topografi, maupun pengolahan citra dan produksi fungsionalitas produksi gambar yang dapat dioperasikan pada berbagai platform melalui GUI dan shell pada linux. Asal mulanya dikembangkan oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Darat Amerika Serikat sebagai sebuah alat untuk mengatur lahan dan perencanaan lingkungan oleh militer, GRASS telah berkembang menjadi sebuah aplikasi yang meluas dan digunakan oleh banyak lembaga pemerintah, pendidikan dan komersil, contohnya NASA.
GRASS (Geographic Resources Analysis Support System)

Aplikasi GRASS yang paling terakhir telah menggunakan mesin pengolah vektor 2D/3D. Atributatributnya disimpan dalam basis data seperti MySQL, PostgreSQL/PostGIS dan SQLite. Sistem ini mampu memvisualisasikan data dalam bentuk grafik vektor 3 dimensi. GRASS telah medukung berbagai format raster dan vektor.


Chameleon
Chameleon dibuat pada MapServer sebagai pusat mesin pengolahan pemetaan dan bekerja dengan semua MapServer yang mendukung data format tersebut.

Chameleon merupakan sebuah aplikasi pengembangan pemetaan bumi melalui web yang open source dan dapat dikonfigurasi dengan mudah. Aplikasi ini juga dapat bekerja dengan baik dengan OpenGIS Consortium Standard untuk Web Mapping Service (WMS).


PostGIS
Merupakan perangkat lunak Sistem Informasi yang mendukung objek geografi pada basis data objek relasional PostgreSQL. PostGIS mengikuti fitur sederhana untuk spesifikasi SQL dari Open Geospatial Consortium yang terdiri dari :
  • Tipe geometri untuk points, linestrings, polygons, multipoints, multilinestrings, multipolygons dan sekumpulan objek geometri.
  • Dasar spasial untuk menentukan interaksi setiap objek geometri dengan menggunakan Egenhofer matrix 3×3. 
  • Operator spasial untuk menentukan ukuran suatu daerah, jarak, dll.
  • Operator spasial untuk menggunakan sekumpulan operasi seperti penggabungan, selisih dan perbedaan simetri.
  • Pengindeksan R-tree untuk mempercepat pemanggilan perintah spasial.
  • Kemampuan untuk mengindeks, yang dapat digunakan untuk performansi yang lebih tinggi pada campuran spatial/non-spatial query.

Implementasi PostGIS didasarkan pada objek geometri yang ringan/cepat untuk sistem dan fitur pengindeksan untuk menghemat ukuran (data) dan penggunaan memori. Dengan menggunakan objek geometri yang ringan dapat membantu server dalam meningkatkan jumlah data yang dipindahkan dari data fisik (hard disk) ke RAM/memory.

Versi pertama dikeluarkan pada tahun 2001 oleh Refraction Research atas ijin GNU Pulic License dan perkembangannya dilanjutkan sampai . Pada 2006, PostGIS telah diakui sebagai Simple Feature untuk SQL Database oleh Open Geospatial Consortium.


Thematic Map dengan MapInfo Professional
Geographic Informatic System (GIS) saat ini dijadikan sebagai tool yang digunakan untuk pemetaan dan analisa terhadap banyak aktivitas diatas permukaan bumi. Teknologi GIS menggabungkan antara database operation, seperti query dan analisa statistik dengan peta. GIS memiliki power dalam membuat suatu peta, integrasi informasi, visualisasi skenario, memecahkan masalah yang kompleks, dan mengembangkan suatu solusi efektif terhadap objek geografi yang belum pernah ada sebelumnya.
Thematic Map dengan MapInfo Professional
MapInfo sebagai sebuah software GIS memiliki kemampuan dalam analisis data, menampilkan informasi geografis seperti berikut :
  • Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografi.
  • Sistem Manajemen Basis Data (DBMS).
  • Tools yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.
  • Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tools geografi.